Senin, 14 Desember 2015

MAJALAH ISLAM MINGGUAN



Majalah Islam Mingguan
Remaja Masjid Baitul Hikmah
(Kembali Kepada Al-qur’an dan Hadist)
 
       Berita kematian menggemparkan         
NABI telah memilih Handai Tertinggi di rumah Aisyah dengan kepala di pangkuannya. Kemudian Aisyah meletakkan kepalanya di atas bantal. Dengan peristiwa itu kaum Muslimin yang sedang berada dalam mesjid sangat terkejut sekali, sebab ketika paginya mereka melihat Nabi dari segalanya menunjukkan, bahwa ia sudah sembuh. Itu pula sebabnya Abu Bakr pergi mengunjungi isterinya Bint Kharija di Sunh.
   Umar tidak percaya Rasul wafat         
Setelah mengetahui hal itu cepat-cepat Umar ke tempat jenazah disemayamkan. Ia tidak percaya bahwa Rasulullah sudah wafat. Ketika dia datang, dibukanya tutup mukanya. Ternyata ia sudah tidak bergerak lagi. Umar menduga bahwa Nabi sedang pingsan. Jadi tentu akan siuman lagi. Dalam hal ini sia-sia saja, Mughira hendak meyakinkan Umar atas kenyataan yang pahit ini. Ia tetap berkeyakinan, bahwa Muhammad tidak mati. Oleh karena Mughira tetap juga mendesak, ia berkata:  "Engkau dusta!" Kemudian ia keluar ke mesjid bersama-sama sambil berkata: "Ada orang dari kaum munafik yang mengira bahwa Rasulullah s.a.w. telah wafat. Tetapi, demi Allah sebenarnya dia tidak meninggal, melainkan ia pergi kepada Tuhan, seperti Musa bin 'Imran. Ia telah menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama empat puluh hari, kemudian kembali lagi ke tengah mereka setelah dikatakan dia sudah mati. Sungguh, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga bahwa dia telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong!"
    Kedatangan Abu Bakr         
Sementara mereka dalam keadaan begitu tiba-tiba Abu Bakr datang. Ia segera kembali dari Sunh setelah berita sedih itu diterimanya. Ketika dilihatnya Muslimin demikian, dan Umar sedang berpidato, ia tidak berhenti lama-lama di tempat itu melainkan terus ke rumah Aisyah tanpa menoleh lagi ke kanan-kiri. Ia minta ijin akan masuk, tapi dikatakan kepadanya, orang tidak perlu minta ijin untuk hari ini. Bila ia masuk, dilihatnya Nabi di salah satu bagian dalam rumah itu sudah diselubungi dengan burd hibara. Ia menyingkapkan selubung itu dari wajah Nabi dan setelah menciumnya ia berkata:
"Alangkah sedapnya di waktu engkau hidup, alangkah sedapnya pula di waktu engkau mati."Kemudian kepala Nabi diangkatnya dan diperhatikannya paras mukanya, yang ternyata memang menunjukkan ciri-ciri kematian. "Demi ibu-bapakku.(diucapkan dengan kecintaan) Maut yang sudah ditentukan Tuhan kepadamu sekarang sudah sampai kaurasakan. Sesudah itu takkan ada lagi maut menimpamu!"  
Kemudian dikembalikannya kepala itu ke bantal, ditutupkannya kembali kain burd itu kemukanya. Sesudah itu ia keluar. Ternyata Umar masih bicara dan mau meyakinkan orang bahwa Muhammad tidak meninggal. Orang banyak memberikan jalan kepada Abu Bakr. "Sabar, sabarlah Umar!" katanya setelah ia berada di dekat Umar. "Dengarkan!"  
Tetapi Umar tidak mau diam dan juga tidak mau mendengarkan. Ia terus bicara. Sekarang Abu Bakr menghampiri orang-orang itu seraya memberi isyarat, bahwa dia akan bicara dengan mereka. Dan dalam hal ini siapa lagi yang akan seperti Abu Bakr! Bukankah dia Ash-Siddiq yang telah dipilih oleh Nabi dan sekiranya Nabi akan mengambil orang sebagai teman kesayangan tentu dialah teman kesayangannya?! Oleh karena itu cepat-cepat orang memenuhi seruannya itu dan Umar ditinggalkan.
Setelah mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Abu Bakr berkata: "Saudara-saudara! Barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal. Tetapi barangsiapa mau menyembah Tuhan, Tuhan hidup selalu tak pernah mati."
   Abu Bakr membacakan ayat Qur'an - meyakinkan Muslimin         
Kemudian ia membacakan firman Tuhan: "Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelum dia pun telah banyak rasul-rasul yang sudah lampau. Apabila dia mati atau terbunuh, apakah kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berbalik ke belakang, ia tidak akan merugikan Tuhan sedikit pun. Dan Tuhan akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Qur'an, Ali Imran:144)
 
Ketika itu Umar juga turut mendengarkan tatkala dilihatnya orang banyak pergi ke tempat Abu Bakr. Setelah didengarnya Abu Bakr membacakan ayat itu, Umar jatuh tersungkur ke tanah. Kedua kakinya sudah tak dapat menahan lagi, setelah ia yakin bahwa Rasulullah memang sudah wafat. Ada pun orang banyak, yang sebelum itu sudah terpengaruh oleh pendapat Umar, begitu mendengar bunyi ayat yang dibacakan Abu Bakr, baru mereka sadar; seolah mereka tidak pernah mengetahui, bahwa ayat ini pernah turun. Dengan demikian segala perasaan yang masih ragu-ragu bahwa Muhammad sudah berpulang ke rahmat Allah, dapat dihilangkan.  

Kamis, 14 November 2013

Power Point Trigonometri kelas 10











RPP Pecahan Kelas 7










RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah            : SMP Negeri 5 Pasar Kemis
Mata Pelajaran          : Matematika
Pokok Bahasan          : Bilangan Pecahan
Sub Pokok Bahasan   : Mengenal Bilangan Pecahan
Kelas / Semester        : VII / 1
Alokasi Waktu           : 2 x 35 menit

A.     Standar Kompetensi
Memahami sifat – sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B.      Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
Menggunakan sifat – sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah.
C.      Indikator
1.   Merubah pecahan biasa dalam bentuk pecahan campuran, desimal, persen dan permil.
2.   Merubah bentuk pecahan campuran, desimal, persen dan permil dalam bentuk pecahan biasa.
D.     Tujuan Pembelajaran
Setelah terjadi pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1.      Siswa mampu merubah pecahan biasa dalam bentuk pecahan campuran, desimal, persen dan permil
2.      Siswa mampu merubahan bentuk pecahan campuran, desimal, persen dan permil dalam bentuk pecahan biasa
             Karakter siswa yang diharapkan :
 Berani, rasa ingin tahu, ketelitian, percaya diri, tanggung jawab

E.      Metode Pembelajaran
TAI (Team Assisted Individualization)
F.       Langkah-langkah Pembelajaran
Ø  Kegiatan awal (10 Menit )
·         Berdoa, perkenalan, mengecek kehadiran siswa, apersepsi,  dan memberi motivasi.
·         Memberikan tujuan pembelajaran bilangan pecahan.
Ø  Kegiatan inti (50 menit)
1.      Pemberian soal post tes I dan masing masing siswa mengerjakan (10 Menit )
2.      Membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, kemudian menjelaskan materi yang sesuai dengan soal post tes I.(15 menit)
3.      Memberikan soal kelompok yang dikerjakan secara bersama-sama dan masing-masing siswa (anggota kelompok) juga mengerjakan.(15 menit)
4.      Memberi kesempatan salah satu perwakilan kelompok untuk maju mengerjakan soal di papan tulis dan memberikan penghargaan kepada siswa yang bisa mengerjakan soal. (10 menit)

Ø  Kegiatan  Penutup (10 Menit )
·         Guru memberikan latihan soal
·         Guru memberikan kesimpulan
·         Penutup diakhiri dengan doa bersama
H . Alat/Bahan dan Sumber Belajar
·         Buku  Paket Matematika, Spidol, lembar post tes I , lempar soal kelompok, dan lembar tugas.
I . Penilaian
Nilai diberikan kepada siswa yang berhasil mendapatkan peningkatan nilai dari post tes I.




                                                                                                Tangerang, 04 Oktober  2013
Guru Mata Pelajaran                                                              Mahasiswa PPL



TARYUNI, S.Pd                                                                         HARI SANTOSO
NIP :                                                                                         NPM : 10.84.202.117

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP N 5 Pasar Kemis



Hj. TITIN SUPRIHATIN H. S.Pd
NIP : 19641129 198602 2 001